Acara Perdana Komunitas JaWaRa



Komunitas JaWaRa Membuka Acara Perdana dengan Bedah Film 'Gie'

Reporter: Kiriman Pembaca
Editor: Setiawan Chogah
Share with:

Komunitas JaWaRa Membuka Acara Perdana dengan Bedah Film 'Gie'

SERANG, biem.co -- Komunitas JaWaRa mengadakan acara perdana berupa bedah film Gie dengan mengusung tema "Menelusuri Jejak Literasi melalui Gerakan Mahasiswa Prareformasi” di Auditorium Universitas Serang Raya (Unsera), Senin, 1 Februari 2016. Acara ini dihadiri oleh dekan FISIP Unsera, Ketua Jurusan, para doden, presiden mahasiswa Unsera, beserta para aktivis ormawa.  

Gie adalah film yang didasari atas pengalaman pribadi Soe Hoek Gie semasa peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru. Kecintaannya akan budaya literasi membentuk pribadi yang kritis dalam dirinya. Film ini dapat membangkitkan semangat mahasiswa untuk lebih menjadi sebagai manusia. Tentu saja menjadi manusia berkarakter dan menjunjung tinggi budaya literasi di lingkungan kampusnya.

Fikri Habibi sebagai Ketua Jurusan Administrasi Negara Unsera mendukung kegiatan pemutaran film ini dari awal hingga akhir. Saat membuka forum diskusi, Fikri menyatakan bahwa film Gie menampilkan kegelisahan seorang Soe Hok Gie yang berusaha mencari jawaban dari kegelisahan-kegelisahannya itu. 

"Bagaimanakah cara Gie mencari jawaban-jawaban atas kegelisahannya itu?" ujar Fikri kepada penonton yang hadir. 

“Dalam film digambarkan bahwa Gie mengikuti berbagai macam forum diskusi, menonton dan mengkaji film, mendekatkan diri ke alam dengan naik gunung, banyak membaca referensi sastra juga politik, dan tentunya bergerak bersama mahasiswa seperjuangannya untuk bertindak nyata sebagai respons terhadap fenomena yang terjadi di kampusnya, di sekelilingnya, dan di negerinya, Indonesia," jelas Fikri Habibi.

Presiden Mahasiswa Unsera, Naqisul Ulum,  berharap, mahasiswa-mahasiswa sekarang mulai berpikir untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa memberi kontribusi untuk kampus.

“Dengan adanya komunitas JaWaRa ini diharapkan mahasiswa mampu kembali membangun budaya literasi,” ujarnya.

Sementara itu, Arum Sauca Setyawati, salah seorang mahasiswa yang hadir, mengatakan bahwa film Gie sangat bermanfaat bagi mahasiswa. “Film ini mengajari para penonton, terutama mahasiswa bagaimana cara mengkritik dan bersikap sebagai mahasiswa,” ungkap Arum.

Ditemui usai kegiatan, Sofa Awaludin sebagai ketua umum komunitas JaWaRa menuturkan, film Gie sengaja dipilih agar mahasiswa berpikir apa yang harus dikaji, diteliti, dan dipahami sebagai pesan moral sebagai mahasiswa dalam film tersebut.

"Film ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur bagi kita para mahasiswa yang walaupun berbeda masa pemerintahan, namun banyak hal yang dapat dijadikan pelajaran," kata Sofa menambahkan.

JaWaRa adalah komunitas yang memberi naungan kepada para mahasiswa Unsera yang memiliki kreativitas dalam bidang jurnalistik, wisata literasi, apresiasi sastra, dan kajian film. (red)


Dimuat di biem.co
Selasa, 02 Februari 2016 - 16:09 WIB
Dibaca: 104 Pembaca

Komentar